PPDB PPTQ AR RAHMAH 2020 - 2021

pilah-pilih sekolah buat anak


Anak adalah investasi terbesar setiap orang tua. Sebab anak adalah pewaris cita-cita, pengemban tongkat estavet da’wah, sekaligus tempat kita menitipkan harapan-harapan luhur. Kepada merekalah kita bisa berharap terciptanya tatanan dunia yang lebih indah. di pundak mereka kita selempangkan identitas kita dan di setiap hari yang mereka lewati kita senantiasa berdo’a agar mereka tak menjadi beban yang memberatkan kita kelak di yaumil hisab. Tak heran bila ada seorang ‘alim abad ini hanya menuliskan sebaris kata ketika diminta menuliskan pengantar di bukunya yang fenomenal: “Ya rabb, jadikan anak-anakku sebagai sumber kebaikan bagiku di dunia dan di akhirat”.
Anak-anak kita hidup di zaman mereka masing-masing. Dunia yang mereka hadapi tidaklah sama dengan  yang kita hadapi dulu. Rintangan yang mereka temukan lebih berat dari yang kita alami. Serta godaan yang siap menggelincirkan mereka  lebih beragam dari yang kita bayangkan. Era mereka sudah sangat jauh berbeda. Yang mereka hadapi kini adalah derasnya arus informasi yang nyaris tanpa hambatan. Dunia serasa sebesar genggaman tangan. Sekat-sekat geografis tak lagi menjadi penghalang. Apa yang dulu dianggap tabu diketahui oleh semua orang, kini menjadi santapan publik.  
            Maka, menyiapkan bekal terbaik adalah suatu hal yang niscaya.  semua berusaha memberikan pendidikan yang terbaik bagi putra-putrinya. berburu sekolah terbaik , guru terbaik, les terbaik dan fasilitas terbaik bagi anak-anaknya. Ada beragam pilihan ditawarkan. Mulai sekolah plus, sekolah terpadu, sekolah negeri, sekolah swasta berbasiskan agama, maupun sekolah yang tak hanya mengajarkan ilmu-ilmu terapan, namun juga sekolah yang lebih banyak mengajarkan bagaimana seorang anak bisa bertahan hidup dengan memiliki keterampilan khusus. Semuanya memiliki tujuan akhir yang sama: agar sang anak siap menghadapi zamannya.
Berangkat dari obsesi di atas, maka Lembaga Pendidikan Islamic Center ArRahmah Lumajang yang berada dalam naungan Yayasan ArRahmah dengan akta notaries Ari Mudjianto,SH. No.06 tanggal 3 nopember 1992, ikut berbenah dan berusaha menawarkan pendidikan alternative dengan pola Boarding School dimana peserta didik selama 24 jam menjalankan aktifitas pendidikan dan pengembangan dirinya. Dengan harapan agar ank-anak ini bisa mengembangkan Kecerdasan Intelektual (IQ), Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ) mereka dengan lebih optimal.

Apa nilai lebih kami dibandingkan boarding school yang lain?
            Kami adalah boarding school berbasiskan pesantren. di sini anak-anak tak hanya dididik bagaimana bersosialisasi, belajar hidup mandiri, apalagi sekedar berpacu mengejar nilai akademik. namun setiap anak juga dibiasakan untuk mengasah ruhiah mereka. Sehingga ketika kelak mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mereka telah siap dengan ruhiyah yang mumpuni. Diantara pembiasaan yang baik itu adalah dengan mengajarkan pada mereka  bagaimana berinteraksi lebih dekat dengan al-qur’an dan menjadikan al-qur’an sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan mereka.
             Nilai plus yang lain dari sekolah kami adalah bahwa kami tak hanya menyiapkan anak-anak yang mumpuni secara akademik. namun , Di sini mereka dididik untuk menjadi anak-anak yang berkarakter sekaligus bangga dengan jati diri mereka. Mereka dibiarkan menjadi diri mereka apa adanya,  selalu didorong agar bisa mengekplorasi semua kemampuan yang mereka miliki, sehingga pada akhirnya semua anak akan tetap menjadi pribadi yang unik namun tetap santun dalam balutan nilai-nilai islami.
SMPIT ArRahmah berlokasi di daerah Tukum, Tekung Lumajang. Daerah yang dikenal asri dan jauh dari polusi udara. Sekolah ini terletak tak jauh dari lokasi persawahan dan juga masih ditumbuhi pepohonan.  Sebuah Lokasi yang strategis. Terletak tak jauh dari pusat kota sehingga mudah dijangkau , Namun juga menyediakan pasokan oksigen yang berlimpah. Penemuan medis teranyar menyebutkan bahwa otak kita hanya bisa bekerja maksimal ketika pasokan oksigen tercukupi.














 

Komentar